Jumat, 06 Mei 2011


Ke-IPNU-IPPNU-an

-         Merupakan organisasi yang didirikan pada tanggal 24 Februari 1954 di semarang.
-         Lahir sebagai “ Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama “ kemudian berubah menjadi “Ikatan Putra Nahdlatul Ulama”pada tanggal 1988 bersamaan dengan konggres X di Jombang
-         Berubah kembali menjadi”Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama”pada 2003 di Konggres XIV Di Surabaya

UNTUK PARA CALON-CALON ISTRI YANG SHOLEHAH


Asma bin Kharijah Fasari berkata kepada putrinya ketika putrinya hendak melangsungkan perkawinan.
“Hai putriku, kini engkau telah keluar dari sarang tempat engkau dahulu dilahirkan sehingga engkau menjadi besar. Kini engkau akan beralih kesuatu hamparan dan keadaan yang belum engkau kenal”. Lanjut ibu itu, ketahuilah orang itu adalah suamimu.Jadilah engkau sebagai tanah ia sebagai langitmu. Jadilah engkau sebagai lantai, dan ia dapat engkau jadikan tiangmu. Jangan engkau menimbuninya dengan berbagai kesukaran, sebab akan menjadikan ia meninggalkanmu. Janganlah engkau terlampau menjauhinya, agar ia tidak melupakanmu. Kalau engkau menghampirimu, dekatilah ia pula, dan sekiranya ia agak menjauhimu, jauhilah ia dengan baik”.

Wahai putriku”Kata ibu itu pula,”Peliharalah suamimu dengan baik, hidungnya, telinganya, matanya, dan lain-lainnya. Jangan kiranya suamimu itu mencium sesuatu darimu, melainkan yang harum, jangan pula ia mendengar melainkan dengan sesuatu yang merdu, dan jangan pula melihat melainkan dengan yang indah dari dirimu. Jadikanlah dirimu sebagai sandi utama ditengah-tengah rumahmu. Hendaklah kamu lebih banyak duduk dibilik rumah suamimu, menetap diperkakas anyamannya, dan janganlah kamu menyelidiki kejelekan suamimu. Seorang istri harus sedikit bicaranya dengan tetangganya. Jangan memasuki rumah tetangga melainkan dalam keadaan yang mengharuskan ia masuk kesitu.

Minggu, 01 Mei 2011

Oh.. Guruku...Pelita Dalam Hidupku....

Guruku………
Begitu banyak jasa Guru. Manusia yang mulanyabodoh dicetak menjadi pandai.Tentunya kita mengerti bahwa gurulah yang memberi pendidikan rohani dan jasmani kepada kita. Sehingga kita menjadi manusia yang mengerti dan tahu baca tulis.Bahkan menjadi manusia terhormat lantaran kita berilmu yang telah kita peroleh dari guru-guru kita dulu.
Yang disebut guru adalah orang-orang yang secara langsung pernah mendidik kita.Disini saya akan mengulas sedikit tentang bagaimana seharusnya murid memuliakan gurunya. Karena dimasa-masa sekarang banyak murid yang berani memaki, berkata kotor hingga kadang-kadang berlaku kasar kepada gurunya.Islam mengajarkan, hendaklah seorang murid itu menghormati dan memulyakan gurunya.
Karena guru itu mulya, makah ada beberapa ketentuan yang harus dilakukan oleh murid. Diantaranya antara lain :
1. Meresapi benar-benar apa yang diajar oleh guru
2. Apa yang diucapkan guru dimasukkan dalam hati dan dilaksanakan
3. Jika diperintah hendaknya dikerjakan
4. Jika guru mamarahi murid murid,hendaknya diam, dan jangan membantah
5. Jika Tidak sopan jika berjalan di depan guru, kalau terpaksa lewat depan guru harus meminta izin
6. Jika guru punya kesalahan hendaknya dirahasiakan
7. Jika guru mencari ganti bagi dirinya, hendaklah penggantinya itu dianggap gurunya juga
8. Jika bertanya hendaklah dengan bahasa yang halus dan sopan
9. Jika terjadi hal-hal yang kurang menyenangkan, jangan sampai mencela atau berbuat sesuatu yang dapat menyakiti guru



Dari berbagai sumber
Di tulis oleh : Alfian kelas Ic MTs Al-Azhar