Jumat, 06 Mei 2011


Ke-IPNU-IPPNU-an

-         Merupakan organisasi yang didirikan pada tanggal 24 Februari 1954 di semarang.
-         Lahir sebagai “ Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama “ kemudian berubah menjadi “Ikatan Putra Nahdlatul Ulama”pada tanggal 1988 bersamaan dengan konggres X di Jombang
-         Berubah kembali menjadi”Ikatan pelajar Nahdlatul Ulama”pada 2003 di Konggres XIV Di Surabaya


Rentang waktu 1954-1988 IPNU, dilalui dengan nuansa politis, yakni ketika NU perpindahan jalur jam’iyah diniyah ijtima’iyah (1926) menjadi jam’iyah siyasiyah (partai politik) 1950an.
Patut diduga pula bahwa pendirian IPNU waktu itu, yakni menjelang pemilu 1955, tidak pantas dari kepentingan politik mobilisasi massa partai NU di sector pelajar. Artinya mau tidak mau, kader IPNU pada masa itu merupakan kader partai politik. Boleh jadi saat itu IPNU menjadi organisasi masa pelajar dengan orientasi politik yang kental.
Kesadaran NU untuk kembali ke khittah 1926 pada tanggal 1984 melalui muktamar Situbondo tentu membawa perubahan pula papa iklim IPNU yang tidak lagi menjadi underbow sebuah partai.
Suasana ini memungkinkan IPNU untuk lebih leluasa beralih dari urusan politik kepada pendidikan dengan pengkaderan di sector pelajar. Namun, ibarat lepasa dari mulut macan terlempar kemulut buaya, IPNU diharapkan pada situasi hegemonic yang memaksa IPNU berubah menjadi Ikatan Putra NU.
Bahkan pemerintah mengeluarkan kebijakan satu-satunya organisasi yang boleh berdiri di sekolah adalah (OSIS) dan keluarnya organ ini, dalam perjalanannya mangaburkan basis pengkaderan dan orientasi gerakan IPNU.
Akhirnya munculah kesadaran pada tahun 2000, dalam konggres XIII di Makasar untuk kembali kepada garapan utama pelajar dan santri dengan basis wilayah gerakan di sekolah dan pesantren. Bak tumbu oleh tutup semangat makasar ini,
Sungguhpun diwarnai dengan dinamika yang cukup mengharu biru, disambut dengan aura positif, akhirnya Konggres XIV Surabaya yang menetapkan perubahan nama menjadi” Ikatan pelajar NU” sebagaimana awal kelahirannya. Rentang waktu 4 tahun, Konggres XIV Surabaya hingga detik ini merupakan masa pancaroba (Transisi) dimana IPNU diuji untuk konsisten dengan semangat perubahan nama itu.
Untuk meneguhkan IPNU sebagai organisasi kader dengan orientasi pemberdayaan generasi bangsa satu-satunya jalan adalah melalui pendidikan.
Tujuan
-         Merujuk pada PD/PRT IPNU, sifat IPNU adalah Keterpelajaran, kekeluargaan, kemasyarakan dan keagamaan.
-         IPNU memiliki fungsi
1.     Wadah berhimpun pelajar NU untuk melanjutkan semangat, jiwa dan nilai-nilai Nahdliyah.
2.     Wadah komunikasi pelajar NU untuk menggalang Ukhuwah Islamiyah.
3.     Wadah aktualisasi pelajar NU dalam melaksanakan dan pengembangan syariat islam
4.     Wadah kaderisasi pelajar NU untuk mempersiapkan kader bangsa.
-         Tujuan IPNU adalah terbentuknya pelajar-pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Alloh SWT, berilmu, berakhlakul karimah dan berwawasan kebangsaan sera bertanggungjawab atas tegak  dan terlaksanakannya syariat islam menurut paham ahlussunah waljamaah yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
-         Penafsiran dan Implementasi dari semua itu adalah bagaimana IPNU menjadi organisasi kader yang mengembangkan anggotanya ( Pelajar NU ) yang berkualitas. Kata kunci ( keyword )dari sifat, fungsi dan tujuan IPNU adalah pendidikan. Pendidikan merupakan dimensi di mana beberapa hal diatas padat dicapai, karenanya IPNU seharusnya mampu menjadikan dirinya sebagai” ruang pendidikan alternatif”yang memperdayakan pelajar NU, Baik dari sisi nilai, ketrampilan maupun gerakan kongkrit memberdayakan pelajar.
-         Secara praktis, dillingkup sekolah IPNU seharusnya mampu :
1.     menguatkan apa yang diberikan kepada pelajar oleh sekolah.
2.     melengkapi kebutuhan pelajar yang belum diberikan oleh sekolah untuk mengembangkan pelajar dalam aspek-aspek yang dekat dengan alam pendidikan.
3.     Berada digarda depan untuk mengikutimengamankan dan menyelamatkan pelajar dari pengaruh negatif perubahan ( Residu globalisasi ).
Begitupula di lingkungan pesantern dan masyarakat. Di masyarakat, IPNU harus mampu menjadi wadah pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan pelajar dan santri di tengah masyarakat, dengan memberikan segala apa yang dibutuhkan mereka dalam bersosialisasi dan masyarakat.Agar mereka tidak gagap social.
Apa yang dirumuskan tersebut sebenarnya tidak jauh dari slogan IPNU “Belajar, Berjuang dan bertaqwa”.
-         Belajar berarti proses yang tidak ada hentinya untuk terus membaca, menganalisa, mempelajari dan meneliti setiap fenomena yang ada.
-         Berjuang lebih mengacu pada proses untuk mensiasati hidup sekaligus melakukan tranformasi serta berbuat untuk pelajar dan masyarakat.
-         Bertaqwa merupakan pada transendensi kepada Tuhan YME.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar